Obat Raja Singa Beli Di Apotik - Apa saja penanganan dan obat raja singa Di apotik di layanan kesehatan?

Penisilin merupakan salah satu antibiotik yang paling banyak diresepkan oleh dokter karena terbukti cukup efektif dalam mengobati penyakit raja singa pada tahap awal (primer dan sekunder). 
 
Raja singa atau sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan penyakit ini umumnya melalui hubungan seksual baik dari anal, oral, rektum maupun vaginal. Tak jarang, penyakit ini pun dapat menular melalui ciuman yang intens dan berbagi jarum suntik yang telah tercemar darah orang yang terinfeksi. Meski begitu, raja singa atau sifilis tidak dapat menular melalui peralatan makan, tukar-menukar pakaian, knop pintu dan penggunaan toilet atau kolam renang bersamaan, karena bakteri penyebab raja singa tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia. Banyak dari penderita raja singa yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi, mengingat pada tahap awal, gejala penyakit ini terkadang tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat hilang dengan sendirinya. Akibatnya, si penderita tidak menanggapi kondisinya dengan serius dan enggan memeriksakan dirinya ke dokter. 

Apa saja ciri-ciri dan gejala raja singa?

Gejala penyakit raja singa terbagi dalam empat tahap, yakni tahap primer, sekunder, laten dan tersier. Tahap primer dan sekunder merupakan dua tahap dimana penyakit raja singa ini dapat dengan cepat menular. Sedangkan tahap laten merupakan tahapan dimana bakteri tetap ada, namun acap kali tidak menimbulkan gejala apapun. Dan terakhir tahap tersier, pada tahap inilah penyakit raja singa menjadi amat sangat ganas karena dapat menimbulkan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti mata, tulang, jantung, otak dan banyak organ lainnya. Berikut gejala penyakit raja singa selengkapnya:

Tahap Primer

Pada tahap awal ini biasanya akan muncul luka terbuka yang disebut dengan chancre (syphilitic ulcer) pada bagian tubuh dimana bakteri pertama kali masuk, seperti di mulut, kemaluan atau rektum. ulkus durum atau chancre (syphilitic ulcer) pada raja singa, tersering terjadi di kemaluan Luka ini timbul sekitar 3-4 minggu sejak pertama kali terinfeksi bakteri penyebab, misalnya melalui hubungan seksual dengan penderita. Umumnya luka yang disebut juga sebagai ulkus durum ini tidak menimbulkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2-6 minggu. Berikut karakteristik lengkap atau ciri khas ulkus durum pada sifilis:
  • Umumnya soliter, tidak nyeri (indolen), bagian tepi lesi meninggi dan keras (indurasi), dasar bersih, tanpa eksudat, ukuran bervariasi dari beberapa mm sampai 1-2 cm.
  • Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di lipat paha (limfadenopati inguinal medial) baik salah satu (unilateral) ataupun keduanya (bilateral)
  • Tidak terdapat gejala konstitusi seperti demam dan lainnya.
  • Jika tidak diobati, ulkus akan menetap selama 2-6 minggu, lalu sembuh dengan sendirinya.
  • Pada ulkus durum dapat ditemukan gerakan bakteri penyebab, T. pallidum.
  • Tes serologis untuk sifilis didapatkan hasil non reaktif, namun jika sudah lebih dari 4 minggu umumnya hasil tes menjadi reaktif.

Selain itu, gejala raja singa pada tahap ini juga dapat ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher atau pangkal paha. Bila tidak ditangani dengan segera, maka penyakit raja singa ini akan berlanjut ke tahap selanjutnya.

Tahap Sekunder

Gejala pada tahap sekunder ini akan muncul dalam beberapa minggu selepas luka pada infeksi primer menghilang. Pada tahap ini, penderitanya akan mengalami ruam kemerahan pada beberapa bagian tubuh, khususnya pada telapak tangan dan kaki. Ruam kulit ini umumnya terjadi secara simetris, alias mempengaruhi kanan kiri tubuh dengan gambaran yang nyaris sama. contoh tanda raja singa atau sifilis sekunder pada tangan Selain itu, terdapat pula gejala lainnya yang menyertai seperti timbulnya kutil di kemaluan, rektum (anus) dan selangkangan, muncul bercak putih di mulut, pembesaran kelenjar getah bening dan gejala yang mirip flu seperti demam, sakit kepala, sakit tenggorokan hingga penurunan berat badan. Layaknya gejala raja singa pada tahap primer, beberapa gejala pada tahap sekunder ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Namun tak berarti penyakit ini sudah menjauh dari tubuh, justru infeksinya akan berlanjut lagi hingga menuju tahap laten apabila tidak mendapat pengobatan yang cepat dan tepat.

Tahap Laten

Pada tahap inilah berbagai gejala pada tahap primer dan sekunder menghilang, meskipun kenyataannya bakteri penyebab masih berada di dalam tubuh. Tahap laten ini terbagi menjadi dua, yakni tahap awal dan akhir. Disebut dengan tahap laten awal, apabila infeksi sudah berlangsung selama dua tahun atau kurang. Sedangkan tahap laten akhir, apabila infeksi telah berlangsung selama dua tahun atau lebih. Tahap laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun sebelum pada akhirnya berkembang menjadi tahap tersier yang merupakan tahapan paling berbahaya karena dapat merusak banyak organ tubuh hingga mengancam nyawa si penderita.

Tahap Tersier

Tahapan terakhir dari infeksi raja singa adalah tahap tersier. Ada sekitar 15-30% dari penderita raja singa yang memasuki tahap ini, akibat tidak melakukan pengobatan dengan cepat dan tepat. Dengan kata lain, orang-orang yang memasuki tahap ini adalah mereka yang cenderung tidak menyadari atau bahkan mungkin cenderung meremehkan gejala yang dialami sebelumnya. Pada tahap ini, penyakit raja singa menjadi amat berbahaya hingga dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Lantaran pada tahap ini, banyak kerusakan organ yang dapat terjadi, seperti mata, otak, tulang, saraf, otot dan lain sebagainya. Akibatnya, penderita raja singa pada tahap ini bisa saja mengalami satu atau beberapa kondisi seperti kebutaan, tuli, lumpuh, impotensi, hilang ingatan, stroke, meningitis, penyakit jantung, neurosifilis, sakit jiwa hingga kematian.

Apa penyebab raja singa?

Penyakit raja singa disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang masuk ke dalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lendir. Bakteri ini kemudian menyebar secara limfogen dan hematogen ke semua jaringan tubuh dan berkembang biak membentuk infiltrat yang terdiri dari sel limfosit dan sel plasma.

 
Obat Raja Singa Beli Di Apotik

Obat  Raja Singa  Di Apotik

Apa saja penanganan dan obat raja singa di layanan kesehatan?

  • Penisilin merupakan salah satu antibiotik yang paling banyak diresepkan oleh dokter karena terbukti cukup efektif dalam mengobati penyakit raja singa pada tahap awal (primer dan sekunder). 
Bagi yang memiliki alergi terhadap penisilin, maka dapat menggunakan antibiotik jenis lain seperti 
  • Tetrasiklin, 
  • Doksisiklin, 
  •  Obat Sipilis Penisilin Procain

    Penisilin procain adalah obat yang biasa diberikan oleh dokter pada penderita penyakit sifilis pada stadium sekunder. Penisilin procain akan diberikan pada pasien dengan cara disuntikkan. Penisilin procain diklaim lebih manjur dibandingkan dengan pemberian antibiotik.
  • Obat Sipilis Azithromycin Atau Cefriakson
Azithromycin adalah obat yang berbentuk kapsul. Fungsinya hampir sama dengan penisilin procain hanya saja bentuknya kapsul. Kapsul ini baiknya dikonsumsi secara rutin karena fungsinya untuk melemahkan bakteri sifilis. 
Apabila penyakit raja singa telah sampai pada tahap lanjut, misalnya telah menderita komplikasi seperti neurosifilis, maka dibutuhkan rawat inap di rumah sakit disertai dengan pemberian penisilin secara intravena atau melalui infus dengan dosis yang lebih tinggi. Pada tahap lanjut ini, pengobatan lebih difokuskan untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami penderita. Bakteri penyebab masih dapat dibunuh, namun bagian tubuh atau organ yang telah mengalami kerusakan tidak lagi dapat diperbaiki. Selama melakukan pengobatan, dilarang keras untuk melakukan hubungan intim sampai infeksi benar-benar telah hilang dan dokter kembali mengizinkan si pasien untuk memuaskan hasrat biologisnya pada pasangan. Perlu diperhatikan, pasangan intim dari penderita raja singa juga sebaiknya di uji atau dilakukan pemeriksaan secara lengkap guna memastikan apakah ia ikut terinfeksi atau tidak.  

Pengobatan Sipilis / Raja Singa  


Penyakit ini dapat berhasil diobati pada tahap awal. Perawatan dini dengan penisilin sangat penting, karena paparan jangka panjang terhadap penyakit ini dapat menyebabkan konsekuensi yang mengancam jiwa.


Selama stadium primer dan sekunder, pasien akan menerima suntikan intramuskular dari Benzathine penicillin G. Cara mengobati sifilis tersier akan membutuhkan 3 kali suntikan Benzathine penicillin G dengan interval mingguan.

Neurosifilis membutuhkan suntikan intravena aqueous crystalline penicillin G setiap 4 jam selama 2 minggu untuk memerangi bakteremia dari sistem saraf pusat (SSP).

Menyembuhkan infeksi penyakit sifilis akan mencegah kerusakan lebih lanjut pada tubuh, dan praktik seksual yang aman dapat dilanjutkan, tetapi tidak dapat membatalkan kerusakan yang telah terjadi.

Sementara untuk mereka yang memiliki alergi terhadap obat penisilin atau apabila Benzathine penicillin G tidak tersedia, maka dapat diberikan obat alternatif seperti doxycycline, ceftriaxone atau azithromycin.

Perlu diketahui juga, setelah melahirkan, bayi baru lahir yang terkena sipilis di rahim harus menjalani perawatan antibiotik.

Pengobatan dengan penisilin mempunyai efek samping yang disebut dengan reaksi Jarisch-Herxheimer yang merupakan reaksi tubuh terhadap toxin yang dihasilkan oleh bakteri yang mati karena penggunaan obat sipilis (antibiotik). Reaksi ini ditandai dengan demam, menggigil, mual dan sakit kepala, tekanan darah yang turun, peningkatan nadi dan ruam yang muncul kembali.
Gejala ini biasanya muncul hari pertama pengobatan. Oleh karena itu, penggunaan obat penisilin harus di bawah pengawasan ketat oleh dokter.
 

Post a Comment